Senin, 14 November 2016

Mendaki Gunung, Lewati Lembah (Part 3 - End)

Kami melewatkan sunrise, sesuatu yang dikejar-kejar para pendaki lain. Oh ya, selama perjalanan, kami tidak menemukan pendaki lain. Pun ketika mendirikan tenda. Suasana di atas sana sepi. Hanya ada kami berenam saja. sepertinya karena bukan weekend, jadi tidak rame.
Selamat pagi

Ini penampakan tenda biru kami


Di luar sudah terang. Kami memenuhi syarat saja, setidaknya ada foto-foto. hehehe. Beberapa sibuk foto pake kertas yang bertuliskan nama teman-temannya. Beberapa lainnya hanya menikmati pemandangan. Ada juga yang langsung masak mie karena laper hehe juga buatin kita susu panas, hm.. sedap.

Selesai minum susu dan foto-foto, kami meninggalkan tenda untuk pergi ke Bukit Teletubies yang tidak begitu jauh dari puncak, tempat kami mendirikan tenda. Sesampainya di sana, kami langsung mengabadikan beberapa foto dengan background dua gunung, yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Puas berfoto, kami kembali ke tenda untuk memasak.

Perjalanan menuju Bukit Teletubies
Foto dengan background dua gunung
Pose aneh-aneh tanda kedinginan

Karena nasi yang dimasak malam tadi gagal, Z yang akhirnya ambil tindakan untuk masak nasi dan mie goreng. Katanya sih dia selalu sukses masak nasi kalau di gunung. Sementara itu saya dan L memasak lauk berupa telor dadar, tempe goreng, dan sambel goreng. Si E masuk tenda dan tidur, S asyik foto-foto, dan J sibuk beres-beres dan mengupas nanas (iya, J emang request bawa nanas ke atas).
Masak-masak
Tidak lama, makanan telah tersaji. Wah untuk ukuran di gunung, kami makan lumayan mewah. Hehe. Kami makan di dalam tenda sambil membuat video mengenai perjalanan kami dari awal sampai akhirnya sukses mencapai puncak Gunung Prau.
Selamat makann
Selesai makan, kami langsung beres-beres karena sudah mulai turun kabut. Kami berdoa semoga tidak hujan selama perjalanan turun. Air yang kami bawa ternyata jauh dari cukup. Kami cukup irit menggunakan air. Namun karena beban yang kami bawa harus lebih ringan, maka kami menggunakan sisa air untuk cuci piring dan hal lain yang menggunakan air (termasuk BAB, hehe yang beruntung bisa BAB di atas cuma L dan E saja).

Setelah semua barang termasuk sampah selesai di kemas, kami berdoa sebelum pulang. Dan pukul 11 kami turun.
Ayo turun
Perjalanan turun tidak sesulit naik tentu saja. di awal perjalanan terasa menyenangkan, masih bisa mengobrol sana sini. Karena siang hari, kami baru bisa melihat medan yang semalam kami lewati. Wah lumayan seram juga ya, di beberapa bagian jalur yang kami tapaki itu tampak jurang yang cukup dalam. Hii musti hati-hati.
Sebelah kiri ternyata jurang
Tempat jatuh malam tadi

Turun pelan-pelan

Pemandangan selama perjalanan

Setengah perjalanan, kaki saya mulai sakit dibagian telapak dan engsel nya. Mungkin karena menahan beban tubuh. Padahal tas yang saya bawa itu sangat ringan lho. Hehe emang saya aja yang lemah. Mamasuki waktu dzuhur, mulai turun gerimis. Kami berjalan dengan hati-hati karena jalannya licin. J dan L tertinggal dibelakang bersama saya karena terlalu sering membantu saya turun. Sedangkan tiga lainnya sudah jauh di depan.

Mendekati pos 1, E, S dan Z sudah menunggu. Kami istirahat sejenak sambil makan nata de coco. Setelah stabil, kami lanjut jalan lagi. Dan lagi-lagi saya, J dan L tertinggal karena kaki saya yang semakin nyut-nyutan rasanya. Belum lagi gerimis yang tadinya ringan, semakin deras dan menjadi hujan.
Istirahat dulu
Pemandangan mendekati basecamp
Saya benar-benar harus dibantu turun oleh L. Rasanya nggak mau turun aja sangking sakitnya kaki ini. Penuh perjuangan dan kesabaran, kami akhirnya sampai di basecamp pukul setengah 1 dalam kondisi basah. Tiga lainnya sudah lebih dulu sampai, bahkan mereka telah berganti baju dan istirahat santai di basecamp.

Selesai bersih-bersih dan sholat, kami istirahat sembari mengobrol. Kondisinya benar-benar dingin. Karena lelah, beberapa dari kami tertidur, termasuk saya. Hehe.
Kelaparan, kedinginan
Kami memutuskan pulang setelah Ashar. Meskipun hujan tidak kunjung reda, namun kami harus segera pulang karena perjalanan menuju Yogya masih panjang. Setelah berkemas-kemas dan pamit, kami memacu motor menuju Jogja lengkap dengan mantel andalan.

Sampai di Wonosobo, kami memutuskan makan di salah satu warung makan di pinggir jalan. Tidak lama setelah makan, adzan Magrib berkumandang. Kami melanjutkan perjalanan dan berhenti di salah satu SPBU untuk sholat dan mengisi bensin.

Perjalanan di lanjutkan. Dalam kondisi hujan dan tubuh yang lelah, perjalanan pulang ini terasa lamaaaaa sekali. Saya yang dibonceng oleh L saja sampai 4 kali tertidur. Padahal L memacu Revo-nya dengan kecepatan yang tinggi. Duh rasanya badan remuk semua.

Pukul 8 kami sampai ke kontrakan E dalam kondisi basah kuyup. Di sana kami langsung bongkar isi tas untuk dibawa pulang masing-masing. Setelah semua barang dibereskan, Z dan J segera mengembalikan beberapa barang yang di sewa. Sementara saya dan yang lainnya pulang ke kosan masing-masing.

Begitulah petualangan dua hari yang melelehakan.

Sampai jumpa di petualangan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar