Kami melewatkan sunrise, sesuatu yang dikejar-kejar para
pendaki lain. Oh ya, selama perjalanan, kami tidak menemukan pendaki lain. Pun
ketika mendirikan tenda. Suasana di atas sana sepi. Hanya ada kami berenam
saja. sepertinya karena bukan weekend,
jadi tidak rame.
Selamat pagi |
Ini penampakan tenda biru kami |
Di luar sudah terang. Kami memenuhi
syarat saja, setidaknya ada foto-foto. hehehe. Beberapa sibuk foto pake kertas
yang bertuliskan nama teman-temannya. Beberapa lainnya hanya menikmati
pemandangan. Ada juga yang langsung masak mie karena laper hehe juga buatin
kita susu panas, hm.. sedap.
Selesai minum susu dan foto-foto,
kami meninggalkan tenda untuk pergi ke Bukit Teletubies yang tidak begitu jauh
dari puncak, tempat kami mendirikan tenda. Sesampainya di sana, kami langsung
mengabadikan beberapa foto dengan background
dua gunung, yaitu Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Puas berfoto, kami kembali
ke tenda untuk memasak.
Perjalanan menuju Bukit Teletubies |
![]() |
Foto dengan background dua gunung |
Pose aneh-aneh tanda kedinginan |
Karena nasi yang dimasak malam
tadi gagal, Z yang akhirnya ambil tindakan untuk masak nasi dan mie goreng. Katanya
sih dia selalu sukses masak nasi kalau di gunung. Sementara itu saya dan L
memasak lauk berupa telor dadar, tempe goreng, dan sambel goreng. Si E masuk
tenda dan tidur, S asyik foto-foto, dan J sibuk beres-beres dan mengupas nanas
(iya, J emang request bawa nanas ke
atas).
![]() |
Masak-masak |
Tidak lama, makanan telah
tersaji. Wah untuk ukuran di gunung, kami makan lumayan mewah. Hehe. Kami makan
di dalam tenda sambil membuat video mengenai perjalanan kami dari awal sampai
akhirnya sukses mencapai puncak Gunung Prau.
![]() |
Selamat makann |
Selesai makan, kami langsung
beres-beres karena sudah mulai turun kabut. Kami berdoa semoga tidak hujan
selama perjalanan turun. Air yang kami bawa ternyata jauh dari cukup. Kami
cukup irit menggunakan air. Namun karena beban yang kami bawa harus lebih
ringan, maka kami menggunakan sisa air untuk cuci piring dan hal lain yang
menggunakan air (termasuk BAB, hehe yang beruntung bisa BAB di atas cuma L dan
E saja).
Setelah semua barang termasuk
sampah selesai di kemas, kami berdoa sebelum pulang. Dan pukul 11 kami turun.
Ayo turun |
Perjalanan turun tidak sesulit
naik tentu saja. di awal perjalanan terasa menyenangkan, masih bisa mengobrol
sana sini. Karena siang hari, kami baru bisa melihat medan yang semalam kami
lewati. Wah lumayan seram juga ya, di beberapa bagian jalur yang kami tapaki itu
tampak jurang yang cukup dalam. Hii musti hati-hati.
Sebelah kiri ternyata jurang |
Tempat jatuh malam tadi |
Turun pelan-pelan |
Pemandangan selama perjalanan |
Setengah perjalanan, kaki saya
mulai sakit dibagian telapak dan engsel nya. Mungkin karena menahan beban
tubuh. Padahal tas yang saya bawa itu sangat ringan lho. Hehe emang saya aja
yang lemah. Mamasuki waktu dzuhur, mulai turun gerimis. Kami berjalan dengan
hati-hati karena jalannya licin. J dan L tertinggal dibelakang bersama saya
karena terlalu sering membantu saya turun. Sedangkan tiga lainnya sudah jauh di
depan.
Mendekati pos 1, E, S dan Z sudah
menunggu. Kami istirahat sejenak sambil makan nata de coco. Setelah stabil, kami lanjut jalan lagi. Dan lagi-lagi
saya, J dan L tertinggal karena kaki saya yang semakin nyut-nyutan rasanya. Belum
lagi gerimis yang tadinya ringan, semakin deras dan menjadi hujan.
Istirahat dulu |
Pemandangan mendekati basecamp |
Saya benar-benar harus dibantu
turun oleh L. Rasanya nggak mau turun aja sangking sakitnya kaki ini. Penuh
perjuangan dan kesabaran, kami akhirnya sampai di basecamp pukul setengah 1 dalam kondisi basah. Tiga lainnya sudah
lebih dulu sampai, bahkan mereka telah berganti baju dan istirahat santai di basecamp.
Selesai bersih-bersih dan sholat,
kami istirahat sembari mengobrol. Kondisinya benar-benar dingin. Karena lelah,
beberapa dari kami tertidur, termasuk saya. Hehe.
Kelaparan, kedinginan |
Kami memutuskan pulang setelah
Ashar. Meskipun hujan tidak kunjung reda, namun kami harus segera pulang karena
perjalanan menuju Yogya masih panjang. Setelah berkemas-kemas dan pamit, kami
memacu motor menuju Jogja lengkap dengan mantel andalan.
Sampai di Wonosobo, kami
memutuskan makan di salah satu warung makan di pinggir jalan. Tidak lama
setelah makan, adzan Magrib berkumandang. Kami melanjutkan perjalanan dan
berhenti di salah satu SPBU untuk sholat dan mengisi bensin.
Perjalanan di lanjutkan. Dalam
kondisi hujan dan tubuh yang lelah, perjalanan pulang ini terasa lamaaaaa
sekali. Saya yang dibonceng oleh L saja sampai 4 kali tertidur. Padahal L
memacu Revo-nya dengan kecepatan yang tinggi. Duh rasanya badan remuk semua.
Pukul 8 kami sampai ke kontrakan
E dalam kondisi basah kuyup. Di sana kami langsung bongkar isi tas untuk dibawa
pulang masing-masing. Setelah semua barang dibereskan, Z dan J segera
mengembalikan beberapa barang yang di sewa. Sementara saya dan yang lainnya
pulang ke kosan masing-masing.
Begitulah petualangan dua hari
yang melelehakan.
Sampai jumpa di petualangan
berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar