Selasa, 08 November 2011

Piala Pertama

Ini adalah piala pertama yang saya dapatkan selama hidup 20 tahun.
Hari ini minggu, tepat seminggu yang lalu saya mengirimkan naskah cerpen saya ke markas FOSI. Di selebaran yang ada, seharusnya pengumuman pemenangnya sudah bisa di lihat di blog resmi FOSI pada hari sabtu kemarin. Tapi saat saya cek, ternyata belum ada. Jadi pagi tadi saya sms ke salah satu teman yang juga panitia lomba AKSI FOSI tahun ini. Kata yang bersangkutan, kalau ingin tahu pengumumanya nanti sore ba’da Ashar datang saja ke depan Dekanat FKIP.
Dengan celana blue jins, jersey Chelsea, jaket putih, jilbab hitam dan sandal jepit maka seusai sholat, saya pun bergegas ke kampus. Begitu terkejutnya saya saat melihat ada tenda yang lengkap dengan bangku-bangku, sound system, dan piala-piala yang tersusun rapi di sebuah meja. Terpampang dengan jelas sebuah spanduk besar bertuliskan “Selamat Datang di Acara Penutupan AKSI FOSI UNIB 2011”. Di sekeliling tenda sudah mulai dipenuhi banyak orang yang sepertinya peserta lomba, pembimbing peserta, beberapa juri, panitia dan beberapa petinggi fakultas. Mereka rata-rata memakai pakaian yang cukup resmi, seperti setelan batik dan alamater. Melihat hal itu, saya kaget. Tadinya saya fikir tidak ada acara penutupan begini. Yang ada di bayangan saya, pengumumannya hanya ditempel pada papan pengumuman yang biasanya ada di depan dekanat.
         Awalnya saya hanya duduk di parkiran. Kurang pede juga kalau duduk di tenda yang mulai di penuhi banyak orang itu. Tapi cuaca sepertinya memaksa saya untuk masuk dan duduk di tenda, karena mulai gerimis dan angin bertiup mulai kencang. Saya memilih duduk di bangku paling belakang. Di sebelah saya duduk seorang wanita muda sebaya saya. Memakai pakaian muslim dan jilbab longgar panjang. Penampilannya berbeda jauh dengan saya yang acak-acakan ini. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, kata sambutan dari berbagai pihak, ceramah agama, nasyid dari gabungan beberapa peserta lomba dan juri, serta penutupan acara secara resmi oleh Gubernur FKIP. Dan tibalah saat yang di nantikan. Saya sempat pesimis juga saat tahu ternyata ada 23 peserta yang mengirimkan naskah cerpen. Satu diantaranya jauh-jauh dari Universitas Andalas, Padang. Tapi di dalam hati, saya sudah ikhlas apapun hasilnya (walupun saya sempat menghitung-hitung jumlah piala yang ada di depan, kali aja pemenangnya sampe Harapan III, hehe).
 Saat pengumuman, ternyata pemenang cerpen yang diumumkan pertama kali. Dan nama saya juga yang dipanggil pertama kali sebagai juara III, Alhamdulillah dengan malu-malu dan grogi saya disuruh maju ke depan. Entah hanya perasaan saya atau bagaimana, tapi semua mata memandang saya yang berpakaian sangat santai sore itu. Salah kostum lebih tepatnya. Dan selama di depan, saya cuma nunduk sambil senyum-senyum malu. Juara I dan II dimenangkan oleh siswi dari SMA Negeri 5 Kota. Selanjutnya diikuti oleh pengumuman pemenang lomba lain seperti  Festival Nasyid, Lomba Karya Tulis Al-Qur’an, Lomba Cepat Tepat Islami, Lomba Da’i & Da’iah, Lomba Cipta Puisi Islami, Lomba Kaligrafi, Mujawwad Al-Qur’an (MTQ), dan Hafzil Qur’an (Tahfidz/Hafalan).
          Seusai mendapat piala, piagam dan amplop, hehe, saya bergegas pulang ke rumah. Mengingat sudah mau magrib dan sepertinya akan turun hujan deras. Berhubung saya datang dengan tangan kosong dan tanpa ekspektasi apapun, saya jadi bingung mau bawa piala nya gimana. Apalagi pialanya gak muat masuk di jok motor. Piagamnya juga bisa basah dan lecek kalau saya jepit di jepitan depan motor. Maka dengan keterbatasan yang ada, saya rosleting-kan jaket dan saya masukkan piala serta piagam ke dalam jaket. Hasilnya, perut dan dada saya gembung aneh. Tapi tancap aja tetep pulang nerobos gerimis.
            Saya tiba di rumah tepat saat adzan magrib dan hujan turun dengan derasnya. Langsung sholat, mandi (seharusnya mandi dulu baru sholat ya), dan dengan bangga saya mempersembahkan piala itu kepada Ibu dan Bapak. Hehe. Sementara isi amplopnya, sekarang sudah saya masukkan ke tabungan buat tambahan beli gadget baru, huahaha. Akhirnya, piala ini, jadi kebanggaan kedua saya setelah jam dinding hadiah kuis majalah Bobo 10 tahun yang lalu. 

1 komentar: