Selasa, 08 November 2011

Foto Pantai

Pagi ini saya sedikit lega karena tidak ada jam kuliah pagi. Jadi saya bisa leyeh-leyeh sejenak setelah nyuci baju, kegiatan rutin saya setiap pagi. Biasanya kalau ada kuliah pagi, wah bisa kalang kabut buat siap-siap. Dan pagi ini, kebetulan saya bisa menyempatkan diri buat baca koran (ceileeh, gayaa). Lumayan bisa tahu sedikit tentang perkembangan, hehe. Saat membolak-balik halaman yang ada, mata saya tertuju pada sebuah judul Ayo Ikut Foto Objek Wisata.
          Saya baca dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jadi inti beritanya sih, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi mengadakan lomba foto objek wisata alam yang ada di wilayah destinasi pariwisata provinsi. Wah, saya tergiur mau ikutan. Hal yang mendukung keinginan saya buat ikut lomba ini bukan karena saya seorang fotografer handal dengan hasil jepretan foto yang bagus. Tapi lebih kepada pengen coba-coba (mengingat saya jarang sekali memakai digital camera yang dulu saya beli), dan yang ini alasan paling kuat : lomba tidak dipungut biaya pendaftaran. Huahaahaha.
        Maka dengan berbekal modal nekat, saya memilih TKP-nya yaitu Pantai Panjang. Keesokan harinya, seusai kuliah, saya mengajak Becak dan Elai ke pantai. Sebenarnya, saya belum direstui Bapak buat bawa motor ke kota (dengan alasan saya seorang raider pemula dan belum punya SIM), tapi hari itu dengan berat hati nasihat Bapak harus saya abaikan (demi berkembangnya hidup saya. Halaaah). Saya dan teman-teman mengambil jalan tembus yang tak jauh dari kampus. Dengar-dengar, jalan itu sepi dan jarang ada polisinya. Maka di temani cuaca yang berawan, saya dan kawan-kawan tiba di Tapak Paderi. Salah satu bagian dari pesisir Pantai Panjang. Di sana saya mulai jepret sana jepret sini. Sementara Becak dan Elai juga tidak mau kalah menyalurkan hobi mereka sebagai model pemotretan dan asyik foto-foto sendiri. Hari sudah semakin siang, kami memutuskan melanjutkan hunting fotonya besok saat pulang kuliah lagi.
      Keesokan harinya, tujuan kami ke inti dari pada Pantai Panjang, yaitu Pantai Panjang itu sendiri (bingung? Saya juga bingung jelasinnya). Kita tetap lewat jalan kemarin menuju ke pantai. Pertama  kita berhenti di jalur lintas yang lurus. Disitu sebenarnya saya gak dapet hasil yang bagus. Jadi kita lanjut lagi ke area Sport Centre. Ternyata dan ternyata, pantai daerah situ lagi banyak alat berat buat mengeruk pasir. Akhirnya kita pindah lagi, rencananya ingin ke daerah Pasir Putih, tapi kita berhenti dulu. Lebih tepatnya berhenti di dekat jembatan yang sering ada pasar malamnya. Jadi kita parkir di pinggir jalan. Bacak dan Elai lebih memilih jaga motor daripada turun ke pantai (alasan lainnya cuaca lagi panasss bangettt). Jadi saya sendirian dengan semangat 45’ segera turun. Jalan sendirian mendekati pantai dan wusss makin panas aja sengatan mataharinya. Siang itu angin juga kenceng banget. Jepret jepret jepret, saya segera kembali ke atas. Merasa cukup, kita pulang deh. Keesokan harinya, muka saya sempurna gosong. Hadeeehhh.
         Foto sudah di cuci (saya kirim 4 foto ukuran 10R sesuai format), softcopy sudah siap dalam VCD, dan semuanya masuk ke amplop. Meskipun menurut saya pribadi, hasil jepretan saya sangat-sangat tidak layak buat ikut lomba. Tapi bukan masalah, saya sok pede aja, hehe. Selanjutnya, berkas foto harus dikirim ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata .Masalahnya, saya tidak tahu persis di mana Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu. Informasi yang ada, kantor tersebut berada di kawasan Km.6,5. Dan itu sangat jauh dari kampus ataupun rumah saya. Satu-satunya jalan ke sana ya lewat kota. Tapi saya tidak mungkin mundur mengingat segala upaya sudah jauh begini. Jadi dengan mengambil resiko, maka saya yang masih ditemani dua sahabat setia saya, nekat. Siang itu kami berangkat dengan satu niat : mengantarkan berkas foto dengan selamat pergi-pulang.
      Setelah menempuh perjalanan yang panjang dan kucuran keringat, akhirnya kami menemukan kantor yang dimaksud. Kantornya sepi. Resepsionisnya tidak ada. Mungkin kami datang di waktu yang tidak tepat, jam istrahat. Tapi untung ada bapak-bapak yang bisa menerima berkas fotonya. Dan masalah pun beres. Sekarang tinggal pulang dan menunggu hasilnya 18 November nanti. Ada kelegaan di hati saya karena telah melakukan banyak hal sampai sejauh ini. Paling tidak, saya telah mencoba. Tidak ada ruginya kan? Hehe. 

1 komentar: