Memasuki bulan baru, biasanya banyak orang yang nulis status atau ngetweet yang isinya seputar harapan mereka di bulan ini. Nggak jarang ada yang sampe buat, "Ya Allah, jadikanlah bulan ini bulan yang baik untukku. Amin". Agak aneh. Berdo'a kok di jejaring sosial. Apa mungkin maksudnya biar temen-temennya tau do'anya jadi ikutan ngaminin gitu kali ya. hehe.
Tapi terlepas dari masalah itu, bulan Juli akhirnya datang juga. Ada beberapa kejadian yang mengawali perpindahan bulan kali ini. Salah satunya, tepat setahun yang lalu, saya menjalani masa KKN. Secara nggak sadar bisa dibilang "Ih, nggak kerasa ya, udah setaun aja", tapi kalo dihitung-hitung, udah melewati 365 hari atau 8760 jam. Itu mah terasa banget kan lamanya. Jadi yah, kadang antara perasaan sama kenyataan emang sering nggak sinkron.
Sudah lama juga nggak mampir ke sini buat cerita. Terhitung sejak bulan Maret. Ada sih nyelip pas bulan Juni, dan itu adalah masa-masa tergalau sepanjang sejarah dunia perkuliahan.
Melewati lebih kurang 4 tahun makan bangku kuliah (semacam Limbad), akhirnya dengan mengucap jutaan syukur pada Tuhan Paling Mulia, Allah SWT, akhirnya saya berhasil melewati Sidang Skripsi.
Ya Sidang. Skripsi.
Siapa sangka saya akan selesai dan mampu bertahan. Saya sendiri pun nggak pernah percaya diri atas kemampuan yang saya miliki. Tapi atas dasar pertimbangan banyak hal (lebih didominasi oleh campur tangan kedua orang tua), maka saya memutuskan untuk berusaha tamat dari sini. Soal bagaimana kelanjutannya, akan segera saya pikirkan.
Sidang ini mengawali langkah saya menjadi semakin dewasa. Begitu banyak pengalaman yang secara tidak langsung saya dapatkan selama proses persiapan, pengerjaan dan pelaksanaan. Bagaimana perjuangan mendapatkan judul, ganti pembimbing, kehilangan rasa percaya diri, pengerjaan proposal, seminar proposal, penelitian ke sekolah, mengolah data, menganalisis data, gak tidur demi revisi, persiapan sidang yang mendadak, tekanan batin selama sidang, hingga revisi sidang.
Selama proses yang panjang beberapa bulan terakhir itulah, saya merasa jadi semakin sering ingat Tuhan. Ingat bahwa kita memang sangat lemah. Dikasih beban berat sedikit sudah mengeluh. Dan tempat mengadu memang hanya pada-Nya. Saya merasa semakin bijaksana dalam mengambil sikap. Bagaimana saya mencoba tidak manja pada orang tua. Mencoba mandiri dan sebisa mungkin membuat mereka sedikit bangga. Jiwa kebersamaan dengan teman seperjuangan semakin erat. Begitu banyak masalah yang kami coba lalui dan selesaikan bersama. Entah berapa banyak air mata yang keluar selama proses yang panjang ini. Entah berapa panjang untaian do'a dan kalimat kepasrahan yang terlontarkan selama proses ini.
Memang hidup ini berat.
uda setahun y
BalasHapuswii ada pangalila
BalasHapuspadahal bru kmaren bwakny kabur k arma,la stahun cak idak aj
Hapushaha, iyo tulah
HapusWUih, apa kabar yang masih sibuk sama proposal yang ditolak ini ?? T,T
BalasHapusSelamat bik, semoga jadi lulusan yang sakinah mawaddah warohmah...
yo makasih mas. tetap semangat dan rutin minum mirai ocha
HapusCakny sibuk org ny ni dak pernah d update lg isiny
BalasHapusyoi, no kabar jugo Boy..
BalasHapus