Selasa, 05 Maret 2013

Berpetualang

Memasuki bulan ketiga di tahun ini. Moto hidup jadi berubah, "Keep Calm and March On".
Di awali dengan pagi yang diisi dengan niat buat proposal. Dan niat itu sedikit melenceng. Karena tergoda untuk liat beberapa episode awal dari anime Kimi No Todoke. Hasilnya proposal cuma bisa jadi beberapa baris. Dan pukul 9 pagi demi menepati janji, saya harus ke Prodi untuk memperpanjang masa pinjam buku Oknum C dan transaksi film dengan Oknum F. Hanya mampu bertahan sebentar di dekanat, karena nggak tahan sama aura "panas" di sana. Bahahahaha

Kembali pulang ke rumah.
Melanjutkan nonton hingga selesai sholat jum'at. Niatnya siang itu bakal selesaikan proposal. Tapi sebuah pesan singkat masuk dari Oknum M. Ceritanya beliau lagi di perpustakaan sendirian. Saya tergugah buat nemenin. Tanpa pikir panjang, saya meluncur menerabas teriknya siang itu ke kampus.

Sesampainya di kampus.
Setelah parkir, saya baru sadar kalo cuma pake sendal jepit swallow. Itu artinya saya haram untuk masuk ke perpustakaan. Karena pasti diusir. Akhirnya Oknum M keluar dari perpus dan kami memutuskan untuk cari tongkrongan.

Samping rektorat.
Tempatnya teduh. Karena tertutup bayangan gedung rektorat. Menghadap ke danau dan tidak banyak orang yang lewat sana. Bisa dibilang sepi. Angin sepoi-sepoi dan rumput hijaunya membuat saya terpaksa rebahan. Ternyata oke juga bisa liat langit siang itu. Saya dan Oknum M ngobrol banyak hal hingga adzan Ashar berkumandang dari shelter tak jauh dari sana.

Setelah sholat.
Kami memutuskan untuk cari tempat lain. Akhirnya kita memilih ke Lab Teknik. Konon kabarnya di sana ada tempat di mana kita bisa liat pemandangan sekeliling kampus. Dan itu berada di lantai paling atas. Bisa dibilang semacam rooftop.
Sore itu ternyata matahari masih bersinar cukup terik. Keadaan gedung Lab juga sepi. Hanya ada beberapa mahasiswa laki2 yang asik sendiri. Saya dan Oknum M tetap nekat meski kita nggak tahu harus masuk lewat nama. Dengan penuh rasa percaya diri, kita (atau lebih tepatnya : Oknum M) nanya dengan salah seorang mas2 yang cukup ganteng di mana letak tangga menuju ke lantai atas. Di luar dugaan mas itu baik dan nunjukin jalannya.

Di rooftop.
Cukup bikin ngos-ngosan juga naik sambil lari-lari. Maklumlah, kami terlalu antusias. Tapi ternyata, pemandangan yang kami dapatkan kurang memuaskan. Sedikit susah menjelaskannya. Ternyata untuk dapat melihat pemandangan yang lebih luas dan oke, ada sebuah bangunan lagi yang harus kita naiki. Masalah terbesarnya adalah : kita berdua nggak bisa naik ke sana karena  nggak ada tangga.
Alat bantu yang ada di sekitar situ cuma drum air dan menara pemancar kecil. Sudah dicoba, tapi karena kita wanita sejati, jadi nggak bisa. Terlalu susah dan beresiko (secara itu di lantai atas dan di gedung fakultas lain). Akhirnya dengan hati yang kecewa, kita memutuskan turun.
(sayang nggak ada dokumentasi, next time kalo kesitu lagi deh)

Petualangan belum berakhir. Karena kita berdua memutuskan ke gedung-baru-di-seberang-tanah-kuning.
Oke, setelah di dekati, ternyata gedung itu adalah gedung kedokteran. Entah itu dekanat atau gedung kuliahnya atau keduanya. Gedungnya besar dan baru. Kita berdua parkir di sana. Sangat-sangat sepi. Apalagi letaknya yang jauh dari pusat kampus.
Kita memutuskan masuk buat sekedar liat-liat. Dan benar saja, di dalam lebih sepi dari di luar. Bahkan kayak nggak ada penghuni.
Belum sempat masuk lebih jauh, seorang bapak2 jenggotan mengintrogasi kami. Mungkin karena penampilan kami yang kucel dan jelek, beliau melarang kami buat masuk. Entah karena emang orang dari fakultas lain dilarang masuk atau karena takut kami bakal mencuri makanya beliau nyuruh keluar. Sedikit nggak enak sih rasanya dibegituin. Tapi ya udah.

Setelah itu, kami memutuskan pulang. Cukup menyenangkan bisa berpetualang bersama Oknum M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar