berlangsung secara sederhana dan biasa saja. tapi Risa cukup bahagia. baginya hal baru ini sangat menyenangkan. malam berikutnya, saling menunggu. saat Risa dengan sabar menunggu. dan segera tersenyum sesaat setelah menerima kalimat hinaan itu muncul. tidak banyak yang mereka bahas, sering kali saling menghina atau menyombongkan diri. Risa berusaha santai, setiap kalimat yang ia buat secara spontan saja.
melalui berbagai media, Risa mulai dekat. tetap pada batas biasa. Risa mulai jenuh. tapi tetap menunggu. menunggu dengan sabar. hingga suatu hari, mereka sepakat bertemu. Risa bahagia, deg-degan, takut dan sesak nafas. ditemani dua orang teman yang merangkap "penolong misi" waktu itu, Risa menunggu di sebuah kedai. Dia datang terlambat. tak berlangsung lama, mereka bercanda, mengobrol, tertawa dan saling menatap.
pertemuan itu berakhir. mereka pulang. Risa sumringah. tapi terlalu bahagia, membuatnya tidak menyadari, bahwa itulah pertemuan terakhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar